REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Ulama Muslim berpengaruh Mesir, Yusuf al-Qaradawi, telah mengeluarkan fatwa yang menegaskan bahwa setiap tentara Libya yang memiliki kesempatan untuk menembak pemimpin Moammar Gaddafi harus melakukan itu 'demi membebaskan Libya dan rakyatnya dari kejahatan'.
"Saya disini memfatwakan siapapun di dalam angkatan bersenjata Libya yang mampu dan memiliki kesempatan menembakkan peluru ke Gaddafi harus melakukannya," kata Qardawi yang sebelumnya bermukim di Qatar, kepada telivisi Al Jazeera.
Ia juga menyerukan tentara Libya "untuk tidak mematuhi perintah menyerang terhadap rakyatnya sendiri". Ia juga mendesak duta besar Libya di seluruh dunia untuk memisahkan diri dari rezim Gaddafi.
Qaradawi mendukung rakyat Libya dan menyeru mereka tetap meneruskan perlawanan dengan konsekuensi apa pun, termasuk berapa pun martir yang mungkin tumbang. Ia menekankan bahwa balasan Tuhan sudah dekat dan Tuhan akan membalas Gaddafi baik di dunia maupun di masa nanti atas ketidakadilan dengan hukuman setimpat.
Ia meminta pula rakyat Libya untuk tetap 'teguh dan sabar menghadapi ketidakadilan'. Tak luput, ia mendesak negara-negara Arab untuk memberi dukungan kepada rakyat Libya yang berada dalam tekanan. al Qaradawi juga mengajak pemuda Tunisia dan Mesir untuk mendukung gerakan rakyat di Libya.
Terkenal di seantero Timur Tengah atas beberapa kali fatwa kontroversialnya atau dekrit keagamaan, ulama berusia delapan puluh tahun itu mendadak menjadi selebriti dunia dalam dunia Arab karena tampil dalam siaran agama di Al Jazeera.
Barat menuding Qaradawi mendukung 'terorisme' karenai ia menyetujui serangan bunuh diri yang dilakukan warga Palestina. Inggris dan AS telah berulang kali menolak memberikan visa masuk ke negara kepada Qaradawi.
Yusuf Qaradawi lama tinggal dalam pelarian Qatar sebelum kembali ke Mesir begitu Hosni Mubarak mengundurkan diri. Keberadaan ulama itu dilarang pemerintah Mesir setelah pembunuhan terhadap Anwar Sadat.
Ia meminta pula rakyat Libya untuk tetap 'teguh dan sabar menghadapi ketidakadilan'. Tak luput, ia mendesak negara-negara Arab untuk memberi dukungan kepada rakyat Libya yang berada dalam tekanan. al Qaradawi juga mengajak pemuda Tunisia dan Mesir untuk mendukung gerakan rakyat di Libya.
Terkenal di seantero Timur Tengah atas beberapa kali fatwa kontroversialnya atau dekrit keagamaan, ulama berusia delapan puluh tahun itu mendadak menjadi selebriti dunia dalam dunia Arab karena tampil dalam siaran agama di Al Jazeera.
Barat menuding Qaradawi mendukung 'terorisme' karenai ia menyetujui serangan bunuh diri yang dilakukan warga Palestina. Inggris dan AS telah berulang kali menolak memberikan visa masuk ke negara kepada Qaradawi.
Yusuf Qaradawi lama tinggal dalam pelarian Qatar sebelum kembali ke Mesir begitu Hosni Mubarak mengundurkan diri. Keberadaan ulama itu dilarang pemerintah Mesir setelah pembunuhan terhadap Anwar Sadat.
kredit: rebublika.co.id
4 comments:
Apa pulak tugas kita sbg rkyat malaysia..? slain dr brdoa...
ade tugas kain..same2 membangkitkan semangat saudare islam kite di Malaysia yg masih belum faham...
TQ....SANGAT Suka artikel ini!!!
halal! masukkan segere die ke dlm tempat yg sepatutnye!
Post a Comment