8.1.14

DAN HIDUP INI TERLALU SINGKAT

Setiap kali perselisihan, percanggahan pendapat dengan zauji, saya akan cepat-cepat melafazkan ayat 'dan hidup ini terlalu singkat' dan kami akan sama-sama senyum dan ketawa :).

Ya terlalu singkat untuk digaduhi. Terlalu singkat untuk terlalu sibuk mencari harta benda. Terlalu singkat untuk bermegah-megah. Terlalu singkat untuk demdam. Terlalu singkat untuk marah. Semuanya terlalu singkat.

Sedangkan lidah lagi tergigit, inikan pula suami isteri. Pepatah yang menggambarkan setiap pasangan ada pasang surutnya dalam rumah tangga. Setiap orang punya takdir masing-masing. Ada yang menantu vs mertua. Ada yang suami baran, keanak-anakan, dan pelbagai spesis yang Allah jadikan. Sama juga dengan isteri.

Sekiranya kita perhalusi dan bersedia untuk sentiasa redho, sebenarnya itu adalah tanda kasih sayang Allah. Disitulah syurga dan pahala yang Allah ganjarkan buat kita untuk nilaian SABAR.

SABAR. Senang ditutur tetapi bebanan hati itu, hanya Allah sahaja yang tahu. Untuk mendapat nikmat sabar, ianya perlu melalui proses. Proses ini bukan setakat sehari dua, malah ianya memakan masa bertahun-tahun untuk sampai ke tahap kita tidak kisah dipuji atau dikeji.

Terima kasih zauji atas doamu dan bimbingan berpanjangan.

Perkahwinan adalah gedung pahala tetapi ianya boleh jadi sebaliknya. Ingatan untuk diri saya yang terlalu banyak kelemahan disisi suami dalam melaksanakan tanggungjawab sebagai isteri dan ibu untuk anak-anaknya. Mohon Allah berikan nikmat bidadari-bidadari bermata jelly sebagai ganjaran atas segala kebaikkanmu. Silakan :D.

Di bawah adalah suatu kisah yang cukup menginsafkan dan sesuai dengan tajuk di atas. Kisah yang dibawakan dalam kumpulan whatsup 'zauj organik' melalui admin group iaitu mak dalam jelitawan organik. Pujuklah hatimu.

Dan hidup ini terlalu singkat T__T.

*********************************************************************
Kisah Wanita Cantik yang Membuat Kagum Para Ulama 

Ketika menelusuri sebuah jalan di kota Bashrah, Al Atabi melihat seorang wanita yang sangat cantik sedang bersendau gurau dengan seorang lelaki tua buruk rupa. Setiap kali wanita itu berbisik, laki-laki tersebut pun tertawa.

Al Atabi yang penasaran kemudian memberanikan diri bertanya kepada wanita itu. “Siapa laki-laki tersebut?”

“Dia suamiku”

“Kamu ini cantik dan menawan, bagaimana kamu dapat bersabar dengan suami yang jelek seperti itu? Sungguh, ini adalah sesuatu yang mengherankan” Al Atabi meneruskan pertanyannya.

“Barangkali karena mendapatkan wanita sepertiku, maka ia bersyukur. Dan aku mendapatkan suami seperti dirinya, maka aku bersabar. Bukankah orang yang sabar dan syukur adalah termasuk penghuni surga? Tidak pantaskah aku bersyukur kepada Allah atas karunia ini?”

Al Atabi kemudian meninggalkan wanita itu disertai kekaguman. Ulama Al Azhar, Dr Mustafa Murad, juga kagum dengan wanita itu sehingga memasukkan kisah ini dalam bukunya Qashashush Shaalihiin. Kedua ulama tersebut tidaklah kagum kepada wanita itu karena kecantikannya. Mereka kagum karena agamanya.

Dan benarlah pesan Rasulullah: “Wanita itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, kedudukannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wanita yang baik agamanya, ketika ia kaya, ia tidak sombong. Ia justru dermawan, suka berinfaq dan mendukung perjuangan dakwah suami dengan hartanya.

Wanita yang baik agamanya, ketika ia memiliki kedudukan tinggi dan nasab yang mulia, ia tidak menghina orang lain. Ia justru menjadi wanita yang mulia dan menggunakan kedudukannya untuk membela kebenaran.

Wanita yang baik agamanya, ketika ia cantik, ia tidak membuat suaminya resah. Ia justru menjadi penghibur hati dan penyejuk mata bagi suaminya tercinta. Wallahu a’lam bish shawab. 


*************************************************************
Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, isteri Nuh dan isteri Lut. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang soleh di antara hama-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan dikatakan (kepada kedua isteri itu), "Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka)". [66:10]

2 comments:

ain said...

Moga kita sentiasa menjadi orang yang selalu bersyukur atas nikmatNya.

Ummi Nur said...

Aminn..mudah mudahan yg terbaik shj utk baitul muslimin semua..amin